Mengetahui cara mengatasi telinga berdarah dengan tepat sangatlah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa menimbulkan berbagai bahaya jika tidak diobati dengan baik dan benar. Telinga berdarah merupakan kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari cedera ringan hingga masalah kesehatan yang lebih serius
Jika pendarahannya kecil dan Anda yakin dapat mengatasinya sendiri, lakukan tindakan berikut. Miringkan kepala Anda sehingga telinga yang terkena menghadap ke bawah. Untuk penanganan lebih lanjut anda bisa menyimak ulasan ini.
Kenali Beberapa Penyebab Pendarahan Telinga
Beberapa cedera dapat menyebabkan telinga berdarah. Gejalanya juga berbeda-beda. Sebelum menjadwalkan kunjungan ke dokter, anda harus mengenali beberapa tanda yang memicunya. Tentu saja, ini dapat membantu dokter mendiagnosis masalah dan meresepkan perawatan yang tepat.
1. Gendang Telinga Pecah atau Robek
Gendang telinga yang pecah atau robek dapat menyebabkan pendarahan telinga. Gejala kondisi ini meliputi nyeri atau ketidaknyamanan telinga, kehilangan pendengaran, telinga berdenging, dan vertigo, yaitu sensasi berputar.
Vertigo juga dapat menyebabkan mual dan muntah. Beberapa orang tidak akan menyadari bahwa mereka mengalami cedera gendang telinga hingga mereka mengalami gejala lain, oleh karena itu anda harus mengetahui tips mengatasi telinga berdarah dengan tepat.
2. Infeksi Telinga
Infeksi juga dapat menyebabkan pendarahan telinga. Jika ini terjadi, ibu akan mengalami gejala seperti tekanan atau nyeri telinga, demam, masalah keseimbangan, dan kesulitan tidur. Fluktuasi ketinggian yang tiba-tiba dapat menyebabkan pendarahan telinga, kondisi ini dikenal sebagai barotrauma telinga.
Terbang atau menyelam (SCUBA) dapat meningkatkan risiko perdarahan telinga jenis ini. Gejala barotrauma telinga meliputi ketidaknyamanan dan tekanan telinga, disorientasi, dan telinga berdenging.
3. Benda Asing di Telinga
Benda asing yang masuk ke liang telinga juga dapat menyebabkan pendarahan telinga. Gejala yang terkait dengan kondisi ini meliputi nyeri, tekanan, keluarnya cairan dari telinga, gangguan pendengaran, dan pusing.
4. Kanker Saluran Telinga
Kanker saluran telinga merupakan penyakit langka. Namun, penyakit ini juga dapat mengakibatkan pendarahan telinga. Jika hal ini terjadi, anda dapat mengenalinya melalui berbagai gejala, termasuk nyeri wajah, mati rasa, dan penglihatan kabur atau berubah.
Selain itu, kanker saluran telinga dapat menyebabkan nyeri atau tekanan di telinga, yang mengakibatkan migrain. Dengan begitu kami sarankan untuk mengetahui cara mengatasi telinga berdarah supaya tidak semakin parah.
Pengobatan atau Cara Mengatasi Telinga Berdarah
Pendarahan akan berhenti setelah penyebabnya diidentifikasi dan diobati. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum untuk pendarahan telinga.
1. Antibiotik
Antibiotik dapat membantu mengatasi telinga berdarah dan menyembuhkan beberapa infeksi. Namun, tidak semua infeksi telinga merespons pengobatan. Antibiotik tidak akan bisa mengobati infeksi virus.
2. Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat meredakan ketidaknyamanan dan sensasi nyeri yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh infeksi telinga, kerusakan, atau kesulitan menekan. Dengan cara ini anda dapat mengatasi telinga yang berdarah dengan baik.
3. Kompres Hangat
Cara mengatasi telinga berdarah adalah dengan membasahi waslap dengan air panas atau hangat. Letakkan sapu tangan di atas telinga yang sakit. Panas dari kompres hangat akan dengan lembut meredakan rasa sakit dan penderitaan.
4. Menunggu dengan Waspada
Ada banyak penyebab mendasar mengapa telinga berdarah akan sembuh dengan sendirinya. Ini adalah pengobatan yang paling umum digunakan untuk mengamati masalah telinga.
Pendekatan ini juga digunakan untuk menentukan apakah terapi tambahan diperlukan atau tidak. Sambil menunggu, dokter sering meminta ibu untuk melaporkan setiap perubahan yang terjadi.
Berikut ini adalah beberapa penyebab, diagnosis, dan cara mengobati telinga. Dengan mengikuti tips mengatasi telinga berdarah anda bisa dengan cepat melakukan penanganan, namun penyakit ini tidak bisa dianggap remeh karena harus ditangani berdasarkan dengan tingkat keparahannya.